vfVhymenUzKJZBtuc4xcn47AG410gaBoiC4BEUGo
Bookmark

Perbedaan iStock dan Shutterstock

Perbedaan iStock dan Shutterstock

Berikut ini perbedaan iStock dan Shutterstock. Dalam dunia kreatif, khususnya desain grafis, periklanan, hingga pembuatan konten digital, kebutuhan akan gambar, video, dan ilustrasi berkualitas tinggi semakin meningkat. Dua platform besar yang paling sering digunakan adalah iStock dan Shutterstock. Keduanya sama-sama marketplace stok foto yang menyediakan jutaan konten visual, tetapi memiliki perbedaan signifikan dari segi harga, kualitas, lisensi hingga pengalaman pengguna.

Perbedaan iStock dan Shutterstock

1. Asal dan Reputasi

iStock merupakan bagian dari Getty Images, perusahaan penyedia foto terbesar dan tertua di dunia. Dikenal dengan kualitas visual premium, iStock lebih fokus pada konten eksklusif yang diproduksi fotografer profesional. Karena berada di bawah naungan Getty, reputasinya sangat kuat di kalangan brand besar dan media internasional.

Shutterstock, didirikan pada 2003 di New York, berkembang sebagai platform stok foto dengan koleksi yang lebih luas dan beragam. Shutterstock populer karena menawarkan konten dengan jumlah masif dan harga yang relatif fleksibel, sehingga digemari oleh bisnis kecil hingga menengah.

2. Jumlah Koleksi Konten

Shutterstock memiliki lebih dari 400 juta konten termasuk foto, vektor, musik, dan video. Setiap harinya, ribuan konten baru diunggah, membuat variasinya sangat kaya, mulai dari kebutuhan komersial, editorial, hingga konten tren terbaru.

iStock menyediakan jumlah yang lebih sedikit dibanding Shutterstock, sekitar puluhan juta konten. Namun, fokus iStock lebih pada kualitas dan eksklusivitas, bukan hanya kuantitas. Ada dua kategori utama: Essentials (lebih terjangkau) dan Signature (konten eksklusif dengan kualitas premium).

3. Harga dan Paket

Harga menjadi perbedaan paling mencolok.

  • Shutterstock : Menawarkan berbagai paket, mulai dari pembelian per gambar, paket bulanan, hingga paket tahunan. Harganya lebih ramah bagi pengguna individu atau usaha kecil. Misalnya, pembelian satu gambar bisa lebih murah dibanding iStock.
  • iStock : Lebih fokus pada sistem kredit dan langganan. Harga per gambar pada kategori Signature bisa lebih mahal karena bersifat eksklusif dan hanya tersedia di iStock. Sistem pembagian kategori Essentials dan Signature membuat pengguna bisa memilih sesuai kebutuhan dan budget.

4. Lisensi Penggunaan

Keduanya memberikan lisensi standar dan lisensi diperluas (extended).

  • Shutterstock lebih fleksibel dalam lisensi standar cocok untuk penggunaan sehari-hari seperti media sosial, website, atau iklan digital.
  • iStock cenderung lebih ketat, apalagi untuk konten eksklusif. Namun, dengan memilih lisensi yang tepat, pengguna bisa mendapatkan hak pakai lebih luas, termasuk untuk cetakan komersial dalam jumlah besar.

5. Kualitas vs Kuantitas

Jika kamu mencari variasi yang luas dengan harga relatif terjangkau, Shutterstock lebih unggul. Namun, bila fokus kamu pada kualitas premium dan eksklusifitas untuk brand besar, iStock adalah pilihan tepat.

6. Pengalaman Pengguna

Shutterstock dikenal dengan antarmuka yang cepat, mesin pencarian yang canggih, dan filter yang detail sehingga memudahkan pengguna menemukan konten spesifik.

iStock juga memiliki fitur pencarian yang baik, tetapi lebih menonjolkan kurasi dan seleksi konten premium agar pengguna tidak perlu memilah terlalu banyak foto biasa.

Kesimpulan

Secara sederhana, Shutterstock unggul dalam hal kuantitas, fleksibilitas harga dan variasi, sehingga cocok untuk freelancer, UKM hingga agensi kecil. Sementara itu, iStock menonjol dalam kualitas eksklusif dan reputasi premium, lebih sesuai untuk brand besar atau proyek yang menuntut visual unik dan berkelas.

Dengan memahami perbedaan iStock dan Shutterstock ini, pengguna bisa menyesuaikan pilihan platform sesuai kebutuhan, apakah lebih mementingkan harga dan variasi, atau kualitas dan eksklusivitas.

0

Posting Komentar