vfVhymenUzKJZBtuc4xcn47AG410gaBoiC4BEUGo
Bookmark

Siapa Helen Adams Keller? Ini Profil dan Biografi Lengkap

Helen Adams Keller adalah seorang penulis, aktivis politik dan dosen di negara Amerika. Sewaktu dilahirkan Helen memiliki penglihatan dan pendengaran yang normal. Namun, saat ia menginjak usia 19 bulan, diserang penyakit yang menyebabkannya menjadi buta dan tuli. Ia menjadi frustasi karena kesulitan berkomunikasi, sering marah, dan sulit belajar. Helen berusaha untuk berbicara, namun tak seorang pun dapat memahaminya termasuk orang tuanya sendiri. Hingga Helen sering mengamuk dengan membuang semua benda-benda yang ada di sekitarnya.

Saat 7 tahun orang tuanya mempercayai Anne Sullivan menjadi guru pribadi dan pembimbing Hellen agar menjadi lebih baik. Anne Sullivan (pembimbingnya) juga pernah mengalami hal yang serupa dengan Helen Keller saat ia berusia 14 tahun. Anne mulai mengoreksi kebiasaan buruk yang dilakukan oleh Helen. Setiap kali Helen mengamuk, Anne mendiam kannya saja sampai Helen tenang. Mulai saat itu Anne selalu mengejakan nama-nama benda di telapak tangan Helen. Kemajuan Helen sejak saat itu mencengangkan.

Kemampuannya untuk belajar berkembang pesat melampaui dari apa yang pernah dipikirkan oleh orang lain sebelumnya dalam diri seseorang yang tanpa penglihatan atau pendengaran.

Helen diajar membaca lewat huruf Braille (buku untuk orang tuna netra) sampai mengerti apa maksudnya. Lewat Braille ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin yang semakin menambah wawasannya tidak hanya itu dengan Braille Helen mulai membaca buku. Hellen mulai mengenal dunia luar. Helen Keller kemudian bersekolah di sekolah luar biasa. Disana ia belajar menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.

Usia 11 tahun, Helen menulis buku pertama dengan judul The King Frost (1891). Usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard khusus wanita. Hanya 4 tahun, Helen lulus dari Perguruan Tinggi Radcliffe, dengan predikat magna cum laude. Dia adalah orang tuna rungu dan tuna netra pertama yang lulus dari universitas.

Usia 22 tahun, Helen menerbitkan autobiografinya, The Story of My Life (1903). Usia 27 tahun, menulis The World I Live In (1908) yang memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia. Usia 32 tahun, menerbitkan Out of the Dark, serangkaian esai tentang sosialisme. Tahun 1927, autobiografi spiritualnya “My Religion” diterbitkan.

Helen Keller berkeliling Amerika untuk menjadi aktivis, konselor, maupun dosen terutama untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Dengan didampingi Anne Sullivan, dia juga mengunjungi para tentara di sekeliling Eropa yang terlibat Perang Dunia II. Helen juga menjadi juru bicara bagi American Foundation for the Blind dan mengurus penggalangan dana, serta pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik bagi penderita keterbatasan fisik. Ia juga bertahun-tahun melakukan perjalanan keliling dunia menggalang dana untuk yayasan di Amerika bagi tuna netra di luar negri. Mereka mengunjungi Jepang, Australia, Amerika Utara, Eropa dan Afrika.

Tahun 1953 sebuah film dokumenter “Tak Terkalahkan” dibuat yang mengisahkan kehidupan Helen. Film ini memenangkan Academy Award sebagai film dokumenter terbaik. Walaupun Helen Keller memiliki keterbatasan fisik, namun dia berhasil menjadi seorang penulis hebat. Helen menulis total 12 buku yang diterbitkan dan beberapa artikel. Salah satu bukunya yang terkenal adalah The World I Live In dan The Story of My Life yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia merupakan salah satu tokoh kemanusiaan terbesar di abad ke-20.

[Cerita ini dikutip dari kisah nyata Helen Adams Keller/sudah diringkas]

Karya yang hebat, tidak selalu lahir dari pemilik fisik ‘sempurna’. Banyak fakta, karya hebat yang lahir dari orang-orang penuh keterbatasan—yaitu mereka yang memandang keterbatasannya bukan sebagai musibah, tetapi sebagai ‘anugerah’ yang harus dirawat (disyukuri).

0

Posting Komentar